Pertemuan tersebut dihadiri oleh beberapa tokoh penting, di antaranya Koordinator/Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kairatu Ibu Winarsih, penyuluh wilayah binaan Bapak Ibe, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Bapak Jumaedi, serta Ketua Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bapak Firdan. Kolaborasi ini menjadi langkah penting dalam memajukan pertanian di wilayah tersebut.

Aksan Loou menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya fokus pada peningkatan produksi, tetapi juga memberikan dukungan agar hasil panen para petani dapat diproses langsung oleh BUMDes setempat. Hal ini diharapkan mampu memperkuat ekonomi desa melalui pengelolaan mandiri hasil panen.

 

Dalam upaya mendukung produktivitas petani, BSIP Maluku menyediakan benih unggulan, yaitu Inpari 16, Sintanur, dan Cigeulis. Benih-benih ini diharapkan dapat menghasilkan varietas padi yang berkualitas tinggi. Petani yang terlibat juga sudah diarahkan untuk menanam padi di lokasi yang berdekatan, memudahkan koordinasi dan pemantauan. Dokumen sistem informasi petani (DOKSIS) juga telah diisi sebagai langkah awal untuk mendukung pengelolaan lahan dan hasil pertanian.

Lebih lanjut, tim BPSIP Maluku juga telah melakukan pemetaan dan pendokumentasian lokasi yang akan ditanami tiga varietas padi tersebut. Penanaman dijadwalkan akan dimulai pada awal November mendatang. Sementara itu, benih padi dijadwalkan tiba di lokasi pada minggu pertama Oktober.

Pertemuan ini menjadi salah satu bukti nyata upaya bersama antara pemerintah, penyuluh, dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi pertanian, sekaligus memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal.

https://www.facebook.com/share/p/rcWTQDZjEZeMuECU/